Motif Politik atau Kurang Waras?

Analisis Tragedi Penembakan Arizona

Motif Politik atau Kurang Waras?
Motif Politik atau Kurang Waras?
Sementara itu, publik AS mengaitkan insiden yang membuat Giffords terbaring lemah di Rumah Sakit Tucson tersebut dengan motif politik. Sebanyak 32 persen responden jajak pendapat CBS News yakin aksi Loughner itu berlatar politik. Mereka menduga, Giffords pernah mengungkapkan retorika politik yang membuat pelaku dendam. Tapi, sebanyak 57 persen responden yang lain menganggap insiden maut tersebut murni kriminal.

Meski belum tentu aksi Loughner itu dilatari dendam atau kebencian politik, mantan Presiden AS Bill Clinton mengimbau politisi lebih berhati-hati dalam berucap. Terutama, saat menyampaikan pidato politik. "Kita tidak bisa mengabaikan bahasa yang kita pakai dalam berkomunikasi dengan publik. Termasuk gaya bahasa yang kita gunakan dalam publikasi internet," katanya kepada BBC.

Rencananya, enam korban tewas akibat penembakan di Tucson itu akan dimakamkan Rabu siang waktu setempat (Rabu malam WIB). Sebuah upacara pemakaman yang akan dihadiri Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama telah dipersiapkan di University of Arizona. "Semalam Presiden menyusun sendiri naskah pidato yang akan dibacakan dalam upacara tersebut," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Bersamaan dengan persiapan upacara pemakaman yang konon akan dihadiri 14.000 orang itu, orang tua Loughner meminta maaf atas tindakan putra mereka. Dalam sebuah surat yang dikirim ke media, Randy dan Amy menyesalkan insiden yang merenggut nyawa enam orang tersebut. "Tidak ada kata yang bisa mewakili perasaan kami. Kami pun tidak tahu mengapa semua ini terjadi. Kami ikut berduka atas kehilangan yang dirasakan keluarga korban," tulis mereka. (hep/c6/dos)


TUCSON -- Investigasi terhadap motif yang melatari penembakan maut di Kota Tucson, Pima County, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat (AS), terus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News