MPR Dorong Pembangunan Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di Indonesia

MPR Dorong Pembangunan Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di Indonesia
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT SK Plasma dan PT Binabakti Niagaperkasa Indonesia di Jakarta, Kamis (24/3). Foto: Humas MPR RI

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, fraksionasi plasma merupakan pemilahan derivat plasma menjadi produk plasma dengan menerapkan teknologi dalam pengolahan darah.

Hasil produknya antara lain albumin, faktor VIII atau antihemophilic factor (AHF), dan imunoglobulin.

Ini digunakan industri farmasi untuk menolong orang sakit, khususnya yang dalam keadaan kritis.

Sayangnya, Indonesia masih bergantung pada impor dalam memenuhi kebutuhan produk plasma tersebut.

"Melalui kerja sama PT SK Plasma dengan PT Binabakti Niagaperkasa Indonesia, diharapkan bisa meningkatkan kemandirian industri plasma dalam negeri," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, kebutuhan fraksionasi plasma untuk industri farmasi dalam negeri diperkirakan Rp 1,15 triliun.

Meski sudah melakukan impor derivat plasma, kebutuhan itu belum tercukupi.

"Populasi penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa membuat pasar farmasi tumbuh pesat setiap tahun,'' ujarnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung pembangunan pabrik fraksionasi plasma pertama di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News