MPR RI Sosialisasikan Empat Pilar Lewat Pagelaran Seni Budaya Melayu

MPR RI Sosialisasikan Empat Pilar Lewat Pagelaran Seni Budaya Melayu
Foto: Humas MPR

Ketika membuka Pagelaran Seni di Pekanbaru ini, Bu Iin, begitu ia biasa disapa, menyatakan bahwa seni diciptakan untuk memberi rasa senang.

“Seni diciptakan dengan senang dan dinikmati dengan senang pula. Jadi, antara karya seni dan penikmat seni sama-sama senang sehingga tercipta harmonisasi, rasa senang, dan bahagia,” katanya.

Lebih dari itu, tegas Intsiawati Ayus, seni dapat mempertajam rasa kemanusiaan, rasa nasionalisme, dan rasa patriotisme.

“Semua rasa inilah yang mempersatukan bangsa,” ujar Bu Iin seraya menambahkan bahwa siapa yang tidak berseni, dia termasuk tidak kreatif dan tidak aspiratif.

“Ibarat sayur tanpa garam,” katanya.

Karena itu, Bu Iin bangga bahwa seni budaya Melayu termasuk warisan budaya Nusantara yang adiluhung sebagai wujud dari kebhinnekaan Indonesia. Apalagi tujuan dari sosialisasi adalah untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Jadi, lanjut Bu Iin, berbicara soal tatanan kehidupan tentu yang dituju adalah nilai. Saat bicara Pancasila, nilai yang dituju adalah moral dan etika. Lalu bicara soal UUD NRI Tahun 1945 sasarannya adalah tatanan hukum.

Begitu pula kalau bicara soal NKRI, yang bentangannya dari Sabang sampai Merauke, nilai yang dituju adalah rasa nasionalisme dan patriotisme. “Cubit Sabang, Merauke menjerit,” ungkap Bu Iin. Dan, bicara Bhinneka Tunggal Ika maka nilai yang ingin dicapai adalah saling menghormati dan saling menghargai. “Itulah nilai-nilai Empat Pilar yang menjadi karakter bangsa,” katanya.

Tujuan utama sosialisasi adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News