MU di Antara Bayang-bayang Kutukan, Semoga Solskjaer Bisa Mengakhirinya

MU di Antara Bayang-bayang Kutukan, Semoga Solskjaer Bisa Mengakhirinya
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menyaksikan timnya berlaga dalam leg kedua perempat final Liga Europa melawan Granada di Old Trafford, Manchester, 15 April 2021. (AFP/OLI SCARFF)

jpnn.com, INGGRIS - Ole Gunnar Solskjaer belum pernah melewati empat besar dalam kompetisi piala mana pun sepanjang menjadi pelatih Manchester United (MU).

Kini, dia mendapatkan kesempatan untuk mengakhiri kutukan tersebut, saat MU lolos ke semifinal Liga Europa dan akan berhadapan dengan tim yang memiliki kenangan indah untuk dihadapi, AS Roma.

Pendukung United pun mendambakan klubnya meraih trofi pertama sejak juara Liga Europa 2017 di bawah kepemimpinan Jose Mourinho.

Mereka sudah empat kali hanya bisa nyaris mendapatkan hal tersebut.

Entah itu dua kekalahan dalam semifinal Piala Liga melawan Manchester City, sekali kalah melawan Chelsea dalam Piala FA tahun lalu, atau kalah dalam empat besar Liga Europa melawan Sevilla tidak lama kemudian, United selalu tersandung saat terakhir kali dikomandani Solskjaer.

Kemenangan atas Granada dalam delapan besar musim ini telah memberi Solskjaer kesempatan kelima untuk melaju ke final dan AS Roma bisa saja memperpanjang penderitaan pelatih asal Norwegia itu.

Namun, pertarungan melawan Roma menimbulkan kenangan indah di Eropa bagi Solskjaer.

Larena tim Italia itu pula yang menjadi lawan terakhirnya di kancah Eropa saat membela United.

Manchester United (MU) seperti di antara bayang-bayang kutukan belum pernah melewati empat besar dalam kompetisi piala mana pun sepanjang dilatih Ole Gunnar Solskjaer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News