Muhammad Wahyono, Si Penghafal Alquran Tanpa Kaki dan Tangan

Muhammad Wahyono, Si Penghafal Alquran Tanpa Kaki dan Tangan
PANTANG MENYERAH: Muhammad Wahyono saat dikunjungi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasi Wihaji. Foto: Luthfi Hanafi/Radar Semarang

Memiliki tubuh yang tidak sempurna tapi punya kemampuan yang luar biasa membuat Wahyono sering dikunjungi orang. Di kampungnya, hampir sepanjang hari rumahnya tak sepi dari tamu dengan niat dan tujuan masing-masing.

Karena tidak memiliki tangan dan kaki, Wahyono dalam aktivitas sehari-hari dibantu Saudi yang siap mengantar ke mana pun adiknya pergi. Kadang Saudi mendorong Wahyono yang duduk di kursi roda, tapi sering juga menggendongnya untuk menghadiri majelis–majelis pengajian maupun belajar.

“Saya tidak mengajar mengaji Alquran, tapi saya berusaha untuk belajar bersama–sama untuk selalu mendekatkan dengan Sang Khaliq yang menciptakan kita,” katanya merendah.

Meski sulit berjalan, Wahyono tak pernah absen untuk salat berjemaah di masjid terdekat. Tanpa ragu. Wahyono menggelindingkan tubuhnya agar sampai ke saf.

Saat mendirikan salat, Wahyono lebih memilih berbaring karena akan lebih memudahkannya. Banyak orang kagum terhadap ketaatan pemuda yang pernah belajar Alquran di pndok pesantren milik Ustaz Yusuf Mansur itu dalam menjalankan ibadah.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasi Wihaji yang mengunjungi Wahyono pun ikut kagum. Uni menyebut Wahyono yang punya kekurangan secara fisik justru sebagai sosok istimewa yang  bermanfaat bagi banyak orang.  

“Kita seharusnya introspeksi betapa kayanya kita yang memiliki kesempurnaan fisik dari ujung kaki sampai rambut, tapi terkadang kita lupa dengan semunya,” ujarnya.(*/aro)


Muhammad Wahyono yang terlahir tanpa tangan dan kaki kini menjadi penghafal Alquran. Pemilik suara yang bagus itu kini menjadi guru ngaji.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News