MUI Pengin Haramkan PUBG, IESPA Cuma Bisa Pasrah

MUI Pengin Haramkan PUBG, IESPA Cuma Bisa Pasrah
Ilustrasi gim PUBG. Foto: PUBG

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Indonesia Esport Association (IESPA) Eddy Lim menyebut, PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG bukan menjadi gim yang dipertandingkan di tingkat internasional. Hanya beberapa gim seperti AOV dan PES yang dipertandingkan di internasional.

"Kita lihat di Sea Games dan Asian Games, tidak dipertandingkan. Saat ini, yang dipertandingkan Clash Royale, AOV, PES, Starcraft," kata dia ditemui di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (26/3).

Hanya saja, Eddy tidak memungkiri, ke depannya, PUBG menjadi gim yang dipertandingkan pada acara internasional. Organisasi olahraga elektronik yang akan mengkaji PUBG menjadi gim yang dipertandingkan.

Di sisi lain, MUI tengah membahas kemungkinan mengharamkan gim PUBG. Bahkan, MUI masih melakukan kajian sebelum menerbitkan fatwa haram untuk PUBG.

Eddy memastikan, Indonesia tidak akan mengirim atlit bertanding PUBG di tingkat internasional ketika MUI menerbitkan fatwa haram terhadap gim besutan Tencent Games tersebut.

"Kan kita tinggal di Indonesia. Kalau di Indonesia ya kita harus ikutin aturan di Indonesia. Terus kalau kami tidak kirim pemain PUBG, ya, so what," ungkap dia.

Dia mengatakan, Indonesia akan mengirim atlit untuk gim yang tidak diharamkan MUI. Indonesia tidak akan khawatir kurang berprestasi di tingkat internasional pada cabang olahraga elektronik.

"Namun, sampai hari ini tidak ada keterangan bahwa PUBG itu dilarang atau ada fatwa atau tidak," pungkas dia. (mg10/jpnn)


Ketua Umum Indonesia Esport Association (IESPA) Eddy Lim menyebut, PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG bukan menjadi gim yang dipertandingkan


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News