Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama

Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama
Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama
Di Indonesia, jelas Rahim, kondisi berdakwah juga tidak bergantung figur. "Misalnya, Ustad Abu Bakar Baasyir wafat, perjuangan dakwah juga tidak akan terhenti. Sekali lagi, kami berjihad bukan untuk orang," tandasnya.

Menurut Rahim, perang global yang diwacanakan AS tentu merembet ke Indonesia. "Apalagi, terus terang, media sering menjadi corong sepihak. Terorisme dengan seenaknya disamakan dengan dakwah dan jihad tanpa konfirmasi," cetusnya.

Dia mencontohkan, dalam peliputan tersangka terorisme yang ditembak mati, wartawan dan media cenderung hanya mengambil satu sumber, yakni polisi. "Padahal, kalau tahu cara mendekati (keluarga), media akan punya cerita dan fakta yang berbeda," ungkapnya.

Akibat hanya mengambil satu sumber itu, banyak pihak yang dirugikan. "Misalnya, JAT selalu berusaha dikait-kaitkan dengan terorisme, padahal kami bergerak dalam dakwah. Kami juga bantu korban Merapi dan bencana alam," paparnya.

PUTRA Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim,  menilai bahwa kematian Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat (AS) justru menguatkan semangat para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News