Warga Inggris Khawatirkan Pembalasan Pengikut Osama

Warga Inggris Khawatirkan Pembalasan Pengikut Osama
Warga Inggris Khawatirkan Pembalasan Pengikut Osama
LONDON - Suasana London memang tidak gegap-gempita seperti halnya di Amerika Serikat lantaran berita tewasnya pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden. Meski begitu, Hingga Senin (2/4) pagi waktu setempat "berita duka" itu bukan tidak menjadi perbincangan.

Seperti dilaporkan wartawan Jawa Pos,  Doan Widhiandono dari London, salah satu yang dikhawatirkan sebagian warga adalah serangan balasan dari para pengikut Osama ke sejumlah negara sekutu Amerika Serikat."Semoga ini bisa mengakhiri perang panjang di Afghanistan. Ada anak-anak kami (pemuda Inggris, Red) yang sedang perang di negara itu," kata Constantine Richards, warga London yang akan bepergian ke Singapura kemarin.

Sejatinya, keprihatinan Richards itu mewakili pemikiran sejumlah orang di Inggris. Bahwa mereka ingin perang segera berakhir sehingga anggaran negara bisa dipakai kembali untuk kesejahteraan warga.

Tema itu muncul pada berbagai demonstrasi di ibu kota Inggris. Misalnya, pada demo satu dekade di Parliament Square, di depan Houses of Parliament. Tema itu juga diangkat dalam aksi protes di Trafalgar Square, memperingati hari buruh sedunia, 1 Mei. "Ini waktunya pemerintah mengembalikan uang rakyat kepada rakyat. Bukan untuk saling membunuh," kata salah seorang demonstran dalam orasinya.

LONDON - Suasana London memang tidak gegap-gempita seperti halnya di Amerika Serikat lantaran berita tewasnya pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News