Mulyanto: Petani Sudah Tidak Tahan Menanggung Beban Anjloknya Harga TBS Sawit

"Pemerintah jangan mencla-mencle dengan kebijakan larangan ekspor CPO ini," ungkap Mulyanto.
Untuk itu, Mulyanto mendesak pemerintah segera menolong nasib para petani sawit rakyat dengan memberikan insentif.
Pemerintah harus bertanggung-jawab atas kebijakan yang diputuskannya terutama kepada pihak yang paling rentan terdampak.
Menurut Mulyanto, insentif penting untuk meringankan petani sawit rakyat dengan menyerap produk TBS tersebut dengan harga yang wajar.
Misalnya, dengan membeli dan mengolah biofuel yang bersifat mandatori dari sawit rakyat serta insentif pupuk.
Selain itu, BUMN Perkebunan dan anak perusahaannya yang mengolah hasil perkebunan harus didorong Pemerintah untuk meningkatan serapan produk TBS petani sawit rakyat tersebut.
Langkah ini menurut Mulyanto akan cukup membantu para petani sawit rakyat selama masa pelarangan ekspor CPO.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, harga TBS per (18/5) hanya mencapai Rp 1.200 per kilogram, sementara TBS dari petani yang non-kemitraan dihargai Rp 3.600 - Rp 4.000 per kilogram. (mcr28/jpnn)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta pemerintah membuat keputusan yang bijak dan menolong petani sawit.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Launching Penanaman Jagung Pipil, AKBP Fahrian: Kami Ingin Berhasil Sampai Panen
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Pembukaan Lahan Sawit Berujung Karhutla, Polisi Langsung Tangkap Pelaku
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET