Muncul di TV, Assad Bantah Tragedi Houla
Senin, 04 Juni 2012 – 07:00 WIB
Assad memberikan penghormatan kepada warga sipil dan militer yang tewas sebagai martir. Dia pun menyatakan bahwa darah mereka tidak akan tumpah sia-sia. "Kita tidak sedang menghadapi masalah politik, tetapi ada proyek penghancuran terhadap negeri ini," tutur suami First Lady Asma al-Assad tersebut.
Dia pun memastikan bahwa tak akan ada negosiasi atau dialog dengan oposisi yang berusaha melibatkan intervensi asing. "Terorisme tidak bisa menjadi bagian dari proses politik," tegas Assad yang kali terakhir tampil berbicara di depan publik pada Januari lalu.
Dalam pidatonya selama lebih dari satu jam itu, Assad juga membantah bahwa konflik di Syria mempengaruhi dunia Arab. Dia menuding demonstran dan pemberontak sebagai orang-orang bayaran. "Sebagian di antara mereka adalah pengangguran dan menerima uang untuk ikut serta dalam demonstrasi," tuduhnya.
Tetapi, bantahan Assad soal eskalasi konflik di Syria ke negara-negara Arab kurang beralasan. Faktanya, kekerasan terkait krisis politik di Syria memang meluas ke negara tetangga, khususnya Lebanon. Pertikaian bersenjata antara kelompok yang pro dan kontra Assad kembali pecah di Kota Tripoli, Lebanon.
DAMASKUS – Presiden Bashar al Assad menegaskan bahwa pemerintahannnya tidak terlibat dalam pembantaian brutal atas 108 warga sipil di Houla,
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024