Muncul Memar di Kulit? Waspadai 9 Risiko Penyakit Berikut

Muncul Memar di Kulit? Waspadai 9 Risiko Penyakit Berikut
Memar (Ilustrasi). Foto Yessy Artada/jpnn.com

DBD bisa mengakibatkan tubuh gampang memar akibat kadar trombosit yang rendah. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi mendadak, nyeri sendi, sakit kepala atau nyeri di bagian belakang mata, lalu diikuti dengan munculnya bintik merah atau lebam, atau perdarahan lainnya.

“Memar akibat DBD umumnya tidak membahayakan dan akan hilang dengan sendirinya setelah trombosit kembali dalam jumlah normal,” terang dr. Resthie.

6. Leukemia

Satu lagi, dikatakan oleh dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, memar juga bisa menjadi tanda kanker darah atau leukemia.

“Memar-memar, mimisan, atau perdarahan gusi kerap ditemui pada kanker darah yang disebabkan oleh leukemia. Ini karena pertumbuhan sel darah putih yang abnormal kerap mengganggu produksi dan fungsi sel darah lain seperti trombosit, yang berperan penting dalam pembekuan darah,” kata dr. Fiona.

Anda juga perlu mewaspadai leukemia jika gejala memar juga disertai gejala lainnya seperti rasa lelah yang tak biasa. Begitu juga bila sering mengalami infeksi, berat badan turun, demam yang hilang timbul, berkeringat pada malam hari, pembesaran kelenjar getah bening, serta nyeri tulang atau sendi.

7. Sirosis Hati

Sirosis merupakan kondisi kerusakan pada organ hati karena sel-sel di dalamnya berubah menjadi jaringan parut.  Akibat sirosis, organ hati tidak dapat melakukan tugasnya yang mengatur faktor pembekuan darah di dalam tubuh dengan baik. 

Selain akibat benturan atau cedera, memar juga bisa menandakan adanya suatu kondisi medis yang berbahaya.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News