Muncul Mosi Tak Percaya, Tim Sembilan Minta Dewan Pembina PGRI Turun Tangan

Muncul Mosi Tak Percaya, Tim Sembilan Minta Dewan Pembina PGRI Turun Tangan
Ilustrasi - Tim Sembilan Anggota PB PGRI meminta Dewan Pembina turun tangan menyelesaikan konflik internal yang ditandai munculnya mosi tak percaya terhadap Ketua Umum. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Tim Sembilan Anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyatakan keprihatinan mendalam atas kemelut yang terjadi di internal organisasi profesi tersebut.

Tim sembilan menyatakan keprihatinan setelah sebelumnya 18 pengurus provinsi PGRI menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua Umum Unifah Rosyidi.

Menurut Ketua PB PGRI Huzaifa Dadang, pihaknya sangat perihatin, karena kemelut yang terjadi mengakibatkan soliditas dan solidaritas kepengurusan di tingkat pusat dan daerah menjadi tidak harmonis.

"Apabila hal ini terus berlanjut, sangat dikhawatirkan perpecahan dalam tubuh PGRI akan meluas,” ujar Dadang dalam keterangan tertulisnya, dipublikasikan Sabtu (17/6).

Menurut Dadang ada beberapa pertimbangan yang disampaikan dalam mosi tidak percaya oleh beberapa pengurus PGRI provinsi dan kabupaten/kota tersebut.

Secara umum tim sembilan menerima dan memakluminya karena sejumlah pengurus PGRI di tingkat pusat juga melihat dan merasakan hal yang sama.

"Kami juga melihat dan merasakan bahwa PB PGRI di bawah kepemimpinan Ibu Unifah Rosyidi tidak punya visi yang baik dan terukur dalam membawa organisasi PGRI menjadi lebih dihormati dan disegani, baik oleh pemerintah maupun organisasi guru lain," ucapnya.

Untuk itu, tim sembilan memohon kepada Dewan Pembina PB PGRI untuk segera menggelar pertemuan dengan PB PGRI dan pengurus provinsi.

Tim Sembilan Anggota PB PGRI meminta Dewan Pembina turun tangan menyelesaikan konflik internal yang ditandai munculnya mosi tak percaya terhadap Ketua Umum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News