Mungkinkah PDI Perjuangan Buat Poros Baru?

Mungkinkah PDI Perjuangan Buat Poros Baru?
Bendera PDIP. Foto: dokumen JPNN

"Jikapun berkoalisi dengan Hanura, sepertinya sedikit sulit karena Hanura Sumut sudah percaya diri memastikan Edy Rahmayadi sebagai calon yang diusung, dan Edy sudah menggadang bahwa wakilnya adalah Ijeck. Ini menjadi dilema juga jika PDIP menjatuhkan pilihan pada Edy" katanya.

Dia menambahkan, saat ini PDIP akan bermain sangat hati-hati dan membangun komunikasi intensif dengan calon maupun partai yang lain, perihal mendukung dan mengusung calon maupun berkoalisi. "Dengan kondisi saat ini, sepertinya akan ada "kejutan-kejutan" politik PDIP untuk Pilkada Sumut kali ini," pungkas Walid.

Sementara, pengamat politik Shohibul Anshor Siregar menilai, daya jual partai moncong putih ini masih cukup tinggi, meski beroleh ketakberuntungan dalam beberapa pilkada sebelumnya.

"Sama seperti Eldin di Medan yang merasa harus tetap bersama PDIP meski kursi yang disyaratkan sudah lebih dari cukup. Di pihak lain sejumlah orang dari kalangan kader ingin ditetapkan sebagai Cagubsu dari PDIP, meski tak bisa berbuat apa-apa karena arahan Bu Mega belum jelas," ujarnya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Manuver Effendi Simbolon belakangan ini, menurut dia harus dimaknai sebagai irama yang ingin merebut perhatian Megawati selaku ketua umum. Effendi kata akademisi asal UMSU itu, hanya perlu meyakinkan Mega mengapa dulu bisa kalah dan strategi apa ke depan jika akan menang.

Sebab Mega sangat berkepentingan menerima kemenangan Pilkada Sumut sebagai modal untuk kepastian kemenangan kadernya dalam Pilpres 2019.

"Karena itu di Jatim, Jateng, Jabar dan Sumut Mega ingin semua kemampuan dimobilisasi di empat daerah penentu itu dan daerah lain yang kurang lebih setara. Memang tak ada jaminan kader yang akan diusung, karena Mega penting kapasitas untuk menang dan keterpercayaan menyumbang suara pilpres," katanya.

Sementara Bendahara DPD PDIP Sumut, Zahir tak memungkiri kalau partainya ingin mengusung kader sendiri. "Idealnya seperti itu, bisa usung kader sendiri," kata Zahir, Minggu (3/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News