Munir

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Munir
Ilustrasi, lukisan berwajah aktivis HAM Munir. Foto: dokumen JPNN.Com

Laki-laki ini kemudian mengakui bahwa dialah yang membunuh Udin atas motif perselingkuhan.

Namun, kemudian pengakuan itu dicabut semuanya. Dwi Sumaji mengaku bahwa dia dipaksa untuk mengaku sesuai skenario.

Ada oknum polisi yang memaksanya untuk menjalani skenario. Tujuannya untuk menyelamatkan Bupati Sri Roso Sudarmo dari tuduhan pembunuhan.

Para kolega Udin, wartawan-wartawan Jogja, berjuang keras untuk membongkar kejahatan ini. Tim pencari fakta sudah dibentuk dan hasilnya sudah diserahkan kepada polisi.

Namun, kasus ini tidak pernah secara serius dibongkar. Sampai sekarang kasus ini tetap misterius.

Sudah 25 tahun kasus Udin berlalu. Mungkin kasus ini sudah menjadi kasus yang kedaluwarsa untuk dibongkar, dan akan dibiarkan menjadi misteri selama-lamanya.

Kasus Munir juga bisa jadi mengalami nasib yang sama, dibiarkan berlarut-larut sampai menjadi kedaluwarsa. (*)

Munir mendirikan Kontras, tetapi kematiannya sendiri menjadi kontras. Kematiannya tetap misterius sampai sekarang.


Redaktur : Adek
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News