Museum dari Sampah Plastik di Gresik Ingatkan Masalah Lingkungan di Indonesia

Museum dari Sampah Plastik di Gresik Ingatkan Masalah Lingkungan di Indonesia
Pengunjung melewati Terowongan 4444 yang dibuat semuanya dari botol plastik yang dikumpulkan dari sungai-sungai di sekitar Gresik selama tiga tahun. (REUTERS/Prasto Wardoyo)

Para pegiat lingkungan di Indonesia sedang berusaha meningkatkan kesadaran soal semakin parahnya sampah plastik di dunia dengan membangun sebuah museum di Gresik, Jawa Timur, yang dibuat dari sampah plastik.

Pengunjung yang masuk ke museum ini diajak untuk berpikir ulang mengenai kebiasaan mereka dalam membuang sampah plastik, sekaligus ajakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan botol plastik.

Museum ini dibuat dalam waktu tiga bulan dengan bahan baku lebih dari 10 ribu sampah plastik, seperti botol, kantong, sedotan, dan kemasan yang semuanya berbahan plastik. 

Baca Juga:

Untuk mencari bahannya tidaklah sulit, karena semua bahannya didapatkan dari sungai dan pantai yang tercemar sampah plastik.

Karya utama yang dipamerkan di museum ini adalah patung "Dewi Sri', simbol dewi kesuburan yang banyak dipuja oleh masyarakat Jawa.

Dewi Sri memakain pakaian yang dibuat dari kemasan plastik dalam bentuk 'sachet', yang biasa digunakan untuk mengemas bumbu-bumbu masakan yang hanya digunakan sekali saja.

"Kami ingin menyampaikan pesan kepada warga untuk menghentikan penggunaan plastik sekali pakai,' kata Prigi Arisandi, pendiri museum tersebut.

"Plastik-plastik ini sulit sekali didaur ulang Mulai hari ini, kita harus menghentikan penggunaan plastik sekali pakai, karena akan mengotori laut kita, yang merupakan sumber makanan bagi kita semua."

Untuk membuat museum sampah di Gresik bahannya tidak susah dicari: dari pantai dan perairan sekitar yang sudah tercemar sampah plastik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News