Mustahil, Jualan Surat Utang Tanpa Jaminan
Jumat, 03 Juli 2009 – 18:37 WIB
Sayangnya, kata Endang mengutip hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dana-dana pemerintah di departemen-departemen maupun di pemerintah daerah sebagian besar justru disimpan dalam bentuk SBI di Bank Indonesia.
Baca Juga:
Bahkan Endang menyebut tabungan masyarakat di bank konvensional di dalam negeri nilainya mencapai Rp 1850 triliun. “Tetapi kenapa itu tidak dimanfaatkan untuk rakyat? Bahkan selama ini BRI itu kuat karena Simpedes (Simpanan Pedesaan) yang ternyata digunakan untuk kebutuhan membangun apartemen dan perumahan orang kota. Artinya orang desa disuruh mensubsidi orang kota,” ulasnya.
Karenanya Endang mengusulkan adanya rancang ulang sistem perekonomian nasional. “Perlu re-design system pereknomian kita, jadi tidak perlu utang lagi dan utang lagi,” cetusnya.
Endang menilai rancang ulang itu hanya bisa dilakukan oleh pasangan capres yang memiliki keberpihakan ke rakyat. “Kalau neolib lagi, neolib lagi, ya sama saja. Secantik apapun programnya, kalau masih liberal tidak akan bisa berjalan,” tukasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA – Pemerintah sah-sah saja berkilah bahwa Gelora Bung Karno (GBK) tidak digadaikan ke investor asing. Namun fakta yang ada, dalam prakteknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Respons Risma soal Namanya Dikantongi PDIP untuk Pilkada Jakarta
- Sudaryono Mulai Merangkak ke Posisi Atas di Survei Pilgub Jateng
- Gorengan PDI Perjuangan Mantap, Sudaryono Colek Bambang Pacul
- PPK Harus Konsisten dengan Sumpah
- ASN Punya Hak Politik, tetapi Wajib Bersikap Netral
- Eks Pelatih Timnas AMIN Dapat Restu Gerindra Maju di Pilgub Sulteng, Begini Analisis Pengamat