Nadiem Makarim Harus Pikirkan Materi Pendidikan Bernuansa Toleransi
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam khawatir dengan tindak intoleransi belakangan ini terus terjadi di Indonesia.
Karena itu Anam meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berperan membangun toleransi di kalangan pelajar.
Menurut Anam, Nadiem jangan hanya memikirkan inovasi di sistem pendidikan Indonesia. Pria kelahiran Singapura itu perlu mengedepankan toleransi di sistem pendidikan Indonesia.
"Untuk Bapak Nadiem, disamping bikin inovasi cara belajar mengajar, tetapi memastikan dalam mengajar itu ada materi yang bermuatan bagaimana membangun toleransi yang baik," kata Anam ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
Anam pun membeber cara mewujudkan intoleransi di pendidikan. Satu di antaranya, Nadiem bersama jajaran Kemendikbud membuat materi yang bernuansa keberagaman dan toleransi.
Selain itu, proses belajar di sekolah yang berjenis homogen, tidak memakan waktu panjang. Proses belajar yang panjang, kata Anam, membuat anak tidak punya waktu banyak mengenal lingkungan.
"Anak-anak sekolah dari pagi sampai sore, hidup dalam satu identitas tertentu. Bagaimana membayangkan 10-15 tahun ke depan mau toleran, wong, sejak awal dia cuma bermain dan teman-teman yang satu jenis," ucap dia.
Kemudian, ucap Anam, Nadiem Makarim bersama Kemendikbud perlu mengkaji keberadaan sekolah ekslusif.
Nadiem Makarim bersama Kemendikbud perlu mengkaji keberadaan sekolah ekslusif yang buat siswa tidak terbiasa dengan situasi beragam dan toleransi.
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- Indahnya Toleransi Beragama saat Perayaan Idulfitri di Sulawesi Utara
- Tenaga Honorer Laporkan Dirut RSUD Sibuhuan ke Komnas HAM
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK: Senayan Mendesak Ada Formasi Khusus
- Sikap Menteri Nadiem Dalam Penuntasan Honorer Sangat Jelas, Tahun Ini Karpet Merah Pemda
- Menteri Anas: Honorer dan Dosen jadi Perhatian dalam Pengadaan CASN 2024