Najib Tak Merasa Punya Harta Rp 3,9 T

Najib Tak Merasa Punya Harta Rp 3,9 T
Najib Razak dan Rosmah Mansor. Foto: AFP

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Najib Razak tidak terima. Mantan perdana menteri (PM) Malaysia itu menyebut bahwa pernyataan polisi tentang nilai harta kekayaannya yang disita beberapa waktu lalu tidak masuk akal. Versi polisi dalam konferensi pers Rabu (27/6), nilainya mencapai sekitar USD 275 juta atau Rp 3,9 triliun.

’’Dalam penaksiran nilai barang-barang tersebut, tampaknya, ada unsur pembalasan politik dan serangan politik pada keluarga saya,’’ tegasnya kemarin, Kamis (28/6) sebagaimana dilansir Reuters.

Najib kembali menegaskan bahwa barang-barang mewah yang disita polisi itu adalah hadiah yang diberikan oleh kawan serta para pajabat asing kepadanya dan istrinya, Rosmah Mansor. Banyak di antaranya yang diberikan beberapa dekade lalu.

Nah, dulu nilai barang-barang tersebut tak semahal seperti saat ini. Karena itu, Najib menganggap tidak realistis jika barang-barang tersebut ditaksir dengan harga saat ini.

Dalam sebuah wawancara dengan portal berita Malaysia Kini, Najib menegaskan bahwa menerima hadiah-hadiah mewah itu bukan hal ilegal. Tidak ada aturan yang melarang. Semua barang juga sudah dilabeli dengan keterangan siapa yang memberi dan kapan diberikan.

Politikus 64 tahun itu balas menyerang dengan menyatakan bahwa dirinya pernah mengusulkan tentang aturan agar setiap pejabat yang mendapat hadiah wajib lapor. Namun, usulan itu malah ditolak oposisi pemerintah saat itu. Yang dimaksud adalah koalisi pimpinan Anwar Ibrahim yang kini tergabung dalam Pakatan Harapan.

Najib juga mencokot nama Michelle Obama. Menurut dia, istri mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama itu juga menerima hadiah senilai jutaan dolar dari mendiang Raja Abdullah Abdulaziz al Saud dari Saudi. Hadiah-hadiah itu diterima saat Obama masih menjabat.

Pernyataan Najib tak sepenuhnya salah. Michelle memang menerima banyak hadiah. Tapi, berbeda dengan Najib dan Rosmah, hadiah itu tidak dibawa pulang, tetapi masuk ke Unit Protokol Penerimaan Hadiah Departemen Luar Negeri. Unit itulah yang menerima semua hadiah dan mencatatnya.

Najib Razak tidak terima. Mantan perdana menteri (PM) Malaysia itu menyebut bahwa pernyataan polisi tentang nilai harta kekayaannya yang disita polisi

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News