Namanya Dikaitkan dengan ACT, Jazuli PKS Singgung Gaji, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengeklaim bukan pendiri Aksi Cepat Tanggap. Dirinya juga tidak pernah menerima gaji dari lembaga yang terbentuk pada 2005 itu.
Jazuli mengatakan itu demi membantah narasi yang beredar di media sosial yang mengaitkan nama legislator Komisi I DPR RI itu beserta parpolnya dengan ACT.
"Saya tidak ada kaitannya dengan ACT. Saya tidak ikut mendirikan, tidak pernah kerja di ACT, dan tidak pernah dapet gaji dari ACT," kata Jazuli melalui layanan pesan, Rabu (6/7).
Jazuli itmerasa heran konflik di internal ACT merembet luas, lalu menyeret PKS.
"Ini, kan, masalah utamanya konflik di internal ACT mereka saling pecat. Kenapa jadi lari ke PKS, ya?" ujar Jazuli.
Adapun, nama PKS dan Jazuli terseret ke pusaran konflik ACT setelah beredar informasi di media sosial.
Dalam informasi yang beredar menyebut Sudarman Ibnu Murtadho adalah Ketua Majelis Pertimbangan (MPW) PKS Banten periode 2020-2025.
Namun, Sudarman dalam informasi yang sama juga disebut sebagai Ketua Dewan Pengawas ACT ketika berstatus petinggi PKS di Banten.
Jazuli Juwaini heran mengapa dirinya dan PKS Ikut Terserset dalam polemik Aksi Cepat Tanggap.
- PDIP Bingung Jumlah Kursi DPRD Turun Drastis, Padahal di Survei Masih Tinggi
- Suara PKS Meningkat di Pemilu 2024, Jazuli Juwaini Bilang Begini
- PKS Hormati Ucapan Selamat Surya Paloh untuk Prabowo-Gibran
- Suara PKS Tak Meningkat Drastis Setelah 10 Tahun jadi Oposisi, Begini Analisis Pengamat
- PKS Usulkan Ada Pemilihan DPRD Tingkat II di Daerah Khusus Jakarta, Simak Alasannya
- NasDem, PKB, dan PKS Lanjutkan Koalisi di Pilgub Jakarta