Napak Tilas Jejak Calon Kuat Presiden AS Barack Obama di Jakarta
Pesan Guru Obama: Jangan Brangasan seperti Bush
Selasa, 04 November 2008 – 10:02 WIB
Rully Dasaad, koordinator teman-teman SD Obama saat di SD Besuki, Menteng, berharap kawan masa kecilnya itu menang telak dalam pilpres AS. "Saya sangat yakin besok akan jadi perubahan besar di Amerika," kata Rully kemarin.
Rully ingat betul pada 1970 Barry datang dikenalkan oleh wakil kepala sekolah dan guru kelas sebagai murid baru bernama Barry Soetoro dari Hawaii. Dia datang dengan mamanya yang seorang bule putih dan ayah tirinya, Pak Soetoro, yang berseragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) hijau. "Kita sempat bingung juga kok ada bule setengah negro. Tapi, kita sebagai anak-anak tidak mempunyai interest untuk mencari tahu secara detail. Kita cuma beranggapan orang Hawaii memang seperti dia bentuk tubuhnya," katanya.
Menurut Rully, Obama mengerti bahasa Indonesia. "Di kelas kalau Pak Guru berbicara terlalu cepat, dia akan bertanya apa maksudnya," katanya.
Pria yang bekerja sebagai fotografer itu juga ingin meluruskan kesan bahwa Obama pernah sekolah di madrasah. Memang, sejak pamor Obama naik sehabis konvensi Partai Demokrat pada 2004, datang beberapa orang ke Indonesia ingin mengetahui latar belakangnya dan mencoba menghubung-hubungkan dengan Islam radikal.
GENDERANG pemilihan presiden Amerika Serikat resmi ditabuh hari ini. Nun jauh di Jakarta, berjarak separo bumi dari Amerika, Israella Pareira terkena
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor