Napak Tilas Jejak Calon Kuat Presiden AS Barack Obama di Jakarta
Pesan Guru Obama: Jangan Brangasan seperti Bush
Selasa, 04 November 2008 – 10:02 WIB
"Mereka melihat sekolah kita ada musalanya dan kalau Jumat yang muslim memakai peci. Padahal, zaman saya, hal itu tidak begitu. Musala itu baru dibangun pada 2003. Di kelas Obama pada waktu itu ada yang dari Jawa sampai etnis China. Agama juga ada yang Konghucu, Buddha, Katholik, Kristen, Islam, sampai Hindu pun ada, yaitu anak Pak Nyoman Moena yang banker," kata Rully.
Setiap Senin, cerita Rully, Barry ikut membaca Pancasila, berbaris masuk kelas. "Saya sebetulnya agak kaget dia mempunyai slogan: change, believe. Slogan itu menyangkut keadilan, kebhinnekaan, antara ras dan agama, keadilan politik bagi setiap bangsa. Itu ada di Pancasila kita yang setiap Senin dia baca," katanya. (git/rdl/kim)
GENDERANG pemilihan presiden Amerika Serikat resmi ditabuh hari ini. Nun jauh di Jakarta, berjarak separo bumi dari Amerika, Israella Pareira terkena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor