Napi Koruptor Selalu Bikin Masalah, KPK Gerah

Napi Koruptor Selalu Bikin Masalah, KPK Gerah
Napi Koruptor Selalu Bikin Masalah, KPK Gerah
JAKARTA -- Kasus perjokian napi di Lembaga Pemasyarakatan Bojonegoro, Jawa Timur, hanyalah cerminan kecil betapa koruptor masih bisa mengatur masalah dengan uang. Di rumah tahanan atau pun LP yang ada di Jakarta, para koruptor kelas kakap pun bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas khusus. Hal ini membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gemas. Terlebih, upaya KPK untuk membuat tahanan khusus napi koruptor tidak mendapat dukungan dari instansi terkait.

"Saya pribadi bisa memahami masyarakat yang geram. KPK pernah punya rencana membuat tahanan khusus koruptor, tapi dalam perkembangannya, masalah itu di bawah binaan kementrian hukum dan HAM," terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Bambang Sapto Pratomosunu kepada JPNN, Selasa (4/1).

Dalam amatan JPNN, di LP Cipinang misalnya, para napi koruptor mendapat ruangan yang nyaman untuk bercengkerama dengan para keluarga dan tamunya. Ruangan semacam aula itu pada siang hari dipenuhi nama-nama beken, yang di mejanya terhidang sajian buah atau beragam makanan ringan. Tapi, selang beberapa saat, sewaktu koran ini berkunjung ke LP Cipinang, fasilitas ruangan itu ditiadakan.

Begitu pun di rutan Salemba, Jakarta. Catatan JPNN, begitu dibawa ke rutan Salemba pada 22 Oktober 2010, Gubernur Sumut Syamsul Arifin langsung disambut kepala lapas dan diterima di ruang kerjanya. Pada hari-hari awal, para pembesuk Syamsul pun mendapat perlakuan khusus, yakni tak perlu antre seperti pembesuk napi yang lain. Setelah dipersoalkan media, barulah perlakuan itu hilang.

JAKARTA -- Kasus perjokian napi di Lembaga Pemasyarakatan Bojonegoro, Jawa Timur, hanyalah cerminan kecil betapa koruptor masih bisa mengatur masalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News