NasDem Perkuat Dominasi Pendukung Jokowi di Jateng
"Enggak ada calon terindikasi korupsi, kemudian paling rapih laporan rekening dana kampanye tidak ada yg kena diskualifikasi, manajemen partai dikelola dengan sangat profesional," paparnya.
Menanggapi ini, pengamat politik UGM Arie Sudjito menilai wajar. Dia mengatakan, Jokowi sebagai capres, berpengaruh terhadap suara partai politik pengusung. Namun, diakuinya partai pengusung juga telah kerja keras untuk meningkatkan suara partai.
"Simbol Jokowi itukan laku di Jawa Tengah keras, Nah itu dipakai oleh partai NasDem maupun Golkar. Jokowi banyak di Jawa Tengah sama NasDem juga," tuturnya.
Pengamat Politik CSIS Arya Fernandes menilai, masukmya NasDem di papan atas, dinilai karena masuknya suara parpol kubu pendukung Prabowo-Sandi ke partai ini. Di Pemilu 2019 ini, NasDem yang pada 2014 tak mempunyai kursi dari Dapil Jateng V ini, kini mendapatkan satu dari delapan kursi yang diperebutkan.
"Sesuatu yang wajar (masuknya suara dari parpol pendukung Prabowo-Sandi ke NasDem-red). Dominasi partai-partai pendukung Jokowi di wilayah itu memang sudah kuat. Kita lihat juga di DPRD nya, juga kuat," tuturnya
Quick count sendiri bukanlah hasil resmi KPU yang bisa menetapkan pemenang dalam Pemilu. Namun kegiatan quick count menggunakan metodelogi yang benar merupakan sebuah kontrol bagi penyelenggara pemilu dalam menentukan hasil.(flo/jpnn)
Partai pengusung juga telah kerja keras untuk meningkatkan suara partai dalam pemilu kali ini.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Paloh Sungkan Bahas Kursi Menteri, Drajad PAN: Beliau Paham Fatsun Politik
- Pernyataan Paloh yang Sungkan Minta Jatah Menteri Dianggap Basa-basi Politik
- KPK Menyita Kantor DPC NasDem di Sumut, Diduga Dibeli Pakai Uang Korupsi
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar
- Ahmad Sahroni Dukung Pembangunan Lapas di Babel Guna Mengatasi Over Kapasitas
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini