Nasi Jaha Khas Manado, Ada juga Kue Rambutan

Nasi Jaha Khas Manado, Ada juga Kue Rambutan
Berbagai kue kering yang biasa disajikan warga Manado saat lebaran. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

Menurut Melda Zimah Mohamad, setiap tahun ada kreasi kue-kue kering. Namun, jenis kue tertentu yang tetap dipertahankan. Seperti fantasi alias nastar, korma, kastengel, sultana yang wajib disajikan. Sedangkan jenis lainnya disesuaikan dengan tren.

"Tiap tahun pasti ada model yang berbeda. Cuma jenis-jenis kue tertentu tetap dipertahankan," ujar Melda kepada JPNN, Sabtu (16/6).

Mengenai harga, bervariasi tergantung jenis kue. Makin sederhana kian murah, demikian sebaliknya. Namun kisarannya dari Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu per toples.

Selain kue kering, warga Manado sering menyajikan tambahan menu lainnya seperti nasi jaha. Kue yang terbuat dari beras ketan dan dibumbui ini dibakar dalam bambu.

Biasanya nasi jaha ini dimakan bersama ayam goreng rica-rica atau sate ayam. Bisa juga dimakan tanpa lauk karena nasinya sudah enak.

Sedangkan kue kaleng seperti biscuit, di Manado tidak popular. Biscuit hanya jadi cemilan di luar hari raya.

"Di sini budayanya kue kering dan bukan biscuit. Malah membuat kue kering dua pekan sebelum lebaran sudah jadi kebiasaan warga kota. Begjtu cium ada aroma kue jadi pertanda hari raya sudah dekat," tandas Melda. (esy/jpnn)


Biasanya nasi jaha khas Manado ini disantap bersama ayam goreng rica-rica atau sate ayam, bisa juga dimakan tanpa lauk.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News