Nasib Revisi UU ASN: Kritik Keras Eko Honorer K2 Ditujukan kepada Para Politisi

Nasib Revisi UU ASN: Kritik Keras Eko Honorer K2 Ditujukan kepada Para Politisi
Korwil PHK2I Jatim Eko Mardiono, Koordinator PHK2I DKI Jakarta Nur Baitih, dan Ketum PHK2I Titi Purwaningsih (kiri ke kanan). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa timur Eko Mardiono kembali melontarkan kritik kepada para wakil rakyat di Senayan.

Kritik juga ditujukan kepada para pimpinan partai politik.

Menurut Eko, di masa menjelang pelaksanaan pemilu, baik pilkada, pilpres, maupun pileg, mereka semuanya bermulut manis dan menampilkan diri sebagai dewa penolong.

Namun, setelah terpilih dan duduk di dewan maupun pemerintahan, mereka lupa segalanya. Melupakan janji untuk memperjuangkan nasib honorer K2.

"Mana itu janji-janji katanya mau perjuangkan nasib honorer K2. Katanya kami bisa jadi PNS, nyatanya revisi UU ASN yang sudah masuk Prolegnas saja masih mandek enggak dibahas-bahas juga," kata Eko kepada JPNN.com, Kamis (2/7).

Dia lantas menghubungkan dengan bencana corona yang hingga sekarang masih betah di Indonesia sebagai teguran bagi para pemimpin bangsa yang tidak amanah.

Tidak menepati janjinya untuk mensejahterakan rakyat.

"Corona ini teguran kepada pemimpin negara ini untuk selalu ingat pada rakyat kecil, rakyat honorer. Bukan kalau kami dibutuhkan pada saat pemilu saja. Kami dipakai sebagai simbol mereka bahwa ini loh partai yang memperjuangkan rakyat kecil," tegasnya.

Hingga saat ini nasib RUU revisi UU ASN tidak jelas, seperti 51 ribu honorer K2 yang lulus PPPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News