Nasib Tim Takraw Bengkulu, Datang Jam 2 Siang, Tanding 2 Dini Hari

Nasib Tim Takraw Bengkulu, Datang Jam 2 Siang, Tanding 2 Dini Hari
Tim Sepak Takraw Bengkulu kecewa dengan kinerja panitia PON 2016. Fajri Achmad NF/Jawa Pos

jpnn.com - BANDUNG - Pengurus Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Bengkulu kecewa berat dengan kinerja panitia penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat.

Akibat jadwal yang karut marut, tim sepak takraw Bengkulu harus bermain sekitar pukul 2 dini hari.

Para pemain harus menunggu hampir 12 jam untuk dapat melakoni pertandingan pertamanya. Kontingen Bengkulu harus menjalani pertandingan begitu molor, sekitar pukul 01.45 Rabu (21/9) dini hari, di Sport Hall Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. 

Kekecewaan lantas diungkapkan Ketua PSTI Provinsi Bengkulu, Fahmi kepada Rakyat Bengkulu, kemarin (21/9). Berdasarkan jadwal yang diterima, Bengkulu akan menjalani pertandingan pertamanya, Selasa (20/9) pukul 15.00 WIB di Sport Hall UPI. Sementara, pukul 14.00 WIB, kontingen dan pelatih sudah tiba di lokasi pertandingan. 

Tapi, beberapa jam ditunggu, Bengkulu tidak kunjung bertanding. "Padahal kami sudah datang satu jam sebelum pertandingan dimulai,” ujar Fahmi.

Molornya jadwal disebabkan, dari empat lapangan pertandingan yang ada, ternyata hanya satu yang dapat dipakai. Sementara, tiga lapangan lainnya dipakai untuk acara seremonial. Jadi, dengan terpaksa satu lapangan yang tersisa dipakai secara bergiliran untuk seluruh kontingen.

“Saat acara seremonial berlangsung, pertandingan juga berjalan, tapi hanya gunakan satu lapangan. Jadi kami harus antrean panjang,” terangnya.

Setelah lama menanti, Rabu (21/9) pukul 01.45 WIB dini hari, barulah Bengkulu mendapat giliran bertanding menghadapi kontingen DI Yogyakarta. Jadwal itu sempat dikeluhkan pengurus, mengingat hari sudah sangat larut malam.

BANDUNG - Pengurus Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Bengkulu kecewa berat dengan kinerja panitia penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News