Nasib Tragis Amar Abdullah, Korban Penganiayaan yang Malah Ditahan
Dipukul hingga Bola Mata Hampir Keluar
Jumat, 06 Januari 2012 – 00:49 WIB

Amar Abdullah, tersangka kasus perbuatan tidak menyenangkan yang mata kanannya buta, saat ditemui Akhmad Muthosim, pengacara yang sukarela mendampinya, di Rutan Cipinang, Selasa (3/1). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Peristiwa yang merenggut separo penglihatan Amar itu terjadi pada 11 Juli 2011. Sekitar pukul 14.30, dia berangkat bekerja di pusat kebugaran Platinium di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Dia berjalan di antara gang-gang kecil perkampungan di Jalan Kayu Manis, Matraman.
Nah, saat Amar melintas di depan rumah Fenly Tumbuan, anjing Fenly tiba-tiba menyalak. Amar terkesiap dan kaget bukan kepalang. Karena refleks, dia menendang pintu rumah Fenly.
Saat itu, papar Amar, pintu pagar Fenly memang agak terbuka. Daun pintunya mengarah ke jalan gang. "Saya refleks saja karena kaget ada anjing menggonggong," ungkap dia.
Tendangan Amar ke pagar, rupanya, sangat keras. Suaranya membuat seisi rumah Fenly kaget. Tiona Pangaribuan, istri Fenly, langsung keluar rumah karena penasaran. Begitu melihat Amar ngeloyor pergi, Tiona meminta Amar berhenti. "Kalau punya anjing, diikat dong," ucap Amar, yang lantas melanjutkan perjalanan menuju tempat kerja kala itu.
Kisah Amar Abdullah ini bak pepatah sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi korban pemukulan hingga bola mata kanannya hampir copot. Sudah begitu,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu