Natalia Sutrisno Tjahja Dirikan Yayasan untuk Kenang Anak dan Bantu Anak-Anak
Nekat Kunjungi Haiti, Nyaris Nginjak Ranjau Kaki
Sabtu, 12 Januari 2013 – 07:51 WIB
"Hanya kami bertiga yang pakaiannya kayak turis. Iki sopo, iki kok malah fashion show di tengah kondisi kayak gini," kata perempuan dari Semarang itu.
Begitu tiba, mereka langsung menuju loket imigrasi. Mereka sudah siap dengan risiko ditolak masuk ke negara tersebut. Benar saja, begitu pihak imigrasi mengetahui bahwa mereka tidak punya visa, ketiganya dilarang memasuki Haiti.
"Tapi, saya bilang, kami sudah jauh-jauh ke sini. Saya menempuh perjalanan 30 jam untuk sampai ke sini. Memang Indonesia tidak ada dalam list, tapi saya kemari karena saya mau membantu 19 unfortunate kid (anak yang kurang beruntung, Red) yang sakit kanker. Akhirnya, mereka mau mengerti. Saya lega banget," urainya.
Bersama Jean-Pascal Bain, mereka menuju lokasi selter Melissa"s Hope Foundation. Dalam perjalanan menuju ke sana, Natalia menyaksikan demonstrasi di mana-mana. Ketika melewati area dengan papan bertulisan "Restricted Area UN (United Nations)", Natalia merasa tertarik. Dia kemudian meminta Bain berhenti sejenak. Natalia dan dua rekannya lantas mendekati kawasan tersebut.
BUKAN hal mudah bagi Natalia Sutrisno Tjahja melupakan putri satu-satunya yang meninggal dunia. Salah satu cara dia untuk mengobati kesedihan adalah
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor