Negara Barat Menuntut Kekerasan Tak Manusiawi di Yaman Dihentikan

Negara Barat Menuntut Kekerasan Tak Manusiawi di Yaman Dihentikan
Bom Saudi menghancurkan bangunan-bangunan di Yaman. Foto: Reuters

jpnn.com - Para diplomat AS dan Inggris mendesak pasukan Houthi untuk mengakhiri serangan di Yaman utara setelah sedikitnya 17 orang tewas dalam ledakan. Pemerintah Yaman yang disokong Arab Saudi meyakini banjir darah itu disebabkan serangan rudal Houthi.

Kelompok Houthi, yang menggulingkan pemerintah dari ibu kota, Sanaa, pada akhir 2014 kemudian mengatakan hanya menyerang sebuah kamp militer di Kota Marib pada Sabtu (6/6) dan menyambut baik penyelidikan independen atas insiden tersebut.

Di antara mereka yang tewas dalam ledakan pada Sabtu --di dekat sebuah pompa bensin di Kota Marib-- adalah seorang bocah perempuan berusia lima tahun yang hangus hingga tak bisa dikenali.

Tayangan Reuters TV menunjukkan sebagian tubuh anak dan seorang pria, yang menurut kementerian dalam negeri adalah ayahnya, terbaring di rumah sakit militer.

Sumber-sumber medis di rumah sakit mengatakan kepada Reuters pada Minggu bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 21 jiwa setelah pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 17 orang.

Pemerintah Yaman, yang diakui secara internasional dan telah memerangi gerakan Houthi selama lebih dari enam tahun, mengatakan ledakan itu --yang menghancurkan pompa bensin dan memusnahkan mobil-- disebabkan oleh rudal Houthi.

Marib telah menjadi titik fokus perang sejak Houthi melancarkan serangan untuk merebut wilayah yang kaya gas --benteng terakhir pemerintah di Yaman utara.

"Kekerasan tidak manusiawi ini harus diakhiri," kata Cathy Westley, kuasa usaha di kedutaan AS, dalam pernyataan.

Pemerintah Yaman, yang diakui secara internasional dan telah memerangi gerakan Houthi selama lebih dari enam tahun

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News