Negara-negara Asia Dikhawatirkan Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona

"Kita akan segera menuju situasi... di mana kita harus menimbang apakah orang yang sudah sembuh sebetulnya lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri. Inilah dilema yang sedang kita hadapi sekarang," kata Profesor Rob.
Ahli kesehatan publik juga khawatir akan terjadi penularan yang tidak terkendali di tempat-tempat lain di Asia, sama halnya dengan di Afrika, yang artinya episentrum virus corona akan terus berpindah.
"Kemungkinan terjadinya besar," kata James Best, warga Australia yang juga profesor di Sekolah Obat Lee Kong Chian Singapura kepada ABC.
"Negara di Asia seperti India dan negara-negara Afrika bisa terjadi outbreak tidak terkendali seperti yang sudah terjadi di China, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat," katanya.
Dokter Jerome Kim mengatakan selama vaksin atau tindakan preventif yang tepat belum ditemukan, kehidupan tidak akan kembali ke normal.
"Sebaiknya [untuk sekarang] kita jangan berpikir bahwa kita bisa lolos dari kemungkinan pengulangan wabah COVID-19."
Kemana arah COVID-19 di Indonesia?

Sejumlah ilmuwan Indonesia memproyeksikan angka kasus virus corona untuk bisa mengantisipasi situasi ke depan.
Akankah episentrum COVID-19 kembali ke Asia?
Setelah jumlah infeksi meningkat secara perlahan dalam tiga bulan terakhir, Jepang telah mendeklarasikan status darurat dan bersiap menghadapi peningkatan tajam jumlah kasus COVID-19.
Episentrum atau pusat penyebaran virus corona kemungkinan besar akan berpindah dan semakin banyak selama vaksin belum ditemukan
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan