Negara Tetangga Apresiasi Upaya Indonesia Cegah Terjadinya Kabut Asap

Negara Tetangga Apresiasi Upaya Indonesia Cegah Terjadinya Kabut Asap
Pertemuan Komite Pengarah Sub-Regional Kementerian ASEAN ke-21 tentang Polusi Asap Lintas Batas atau Ministerial Steering Committee on Transboundary Haze Pollution (MSC on THP), di Brunei Darussalam. Foto : Humas KLHK

Pada tingkat tapak, KLHK melakukan kegiatan patroli pencegahan karhutla, patroli terpadu dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD dan masyarakat, serta membentuk dan membina Masyarakat Peduli Api, terutama di lokasi rawan karhutla.

Di samping itu dikembangkan inovasi berupa teknologi Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) seperti pembuatan kompos dan cuka kayu.

Presiden Joko Widodo, pada saat pengarahan pengendalian karhutla di Istana Negara (6/8), mengingatkan kembali bahwa kejadian karhutla tahun 2015 jangan sampai terjadi lagi di seluruh wilayah Indonesia.

Atensi Presiden Joko Widodo menitikberatkan pada prioritas pencegahan melalui patroli dan deteksi dini.

Kemudian penataan ekosistem gambut agar tetap basah, dengan cara membuatuat embung yang tahan kemarau atau tidak mengering saat kemarau. Selanjutnya, Presiden meminta segera mungkin dilakukan pemadaman bila ada api sebelum menjadi besar.

Terakhir adalah langkah penegakan hukum yang sudah berjalan baik agar terus ditingkatkan dan konsisten.

Sejalan dengan hasil KTT ASEAN ke-34 tahun 2019 di Bangkok, Thailand, polusi asap yang mungkin timbul dari kebakaran hutan dan lahan akan menjadi perhatian utama seluruh negara ASEAN.

Pemerintah Indonesia, melalui Ketua Delri di pertemuan ini, sepakat untuk meningkatkan kerja sama secara efektif dalam kerangka ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution untuk mengatasi terjadinya polusi asap.

Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan serta meningkatkan upaya pencegahan kabut asap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News