Negosiasi Uang Diyat Satinah Terancam Buntu
Selasa, 11 Desember 2012 – 07:12 WIB
Seperti diwartakan, keluarga korban meminta uang diyat 7 juta riyal (sekitar Rp 21 miliar). Jika negosiasi gagal, uang diyat itu adalah rekor terbesar yang harus ditanggung pemerintah RI. Jika pemerintah tak punya dana, uang diyat bisa diupayakan konsorsium asuransi TKI.
Baca Juga:
Humprey mengatakan, langkah Gubernur Gaseem cukup cepat. Dia kini sudah turun tangan membujuk pihak keluarga untuk mengurangi diyat. "Sampai sekarang proses ini masih berlangsung," katanya. Dia mengatakan, nominal diyat seratus persen ditetapkan keluarga korban. Pemerintah Arab Saudi hanya membantu jika ada ketidaksepakatan besaran diyat. "Jadi bukan Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan diyat," pungkasnya. (wan/oki)
JAKARTA--Proses negosiasi penurunan uang diyat untuk Satinah sepertinya menemui jalan buntu. Keluarga korban pembunuhan yang dilakukan Satinah hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ketua MPR Bamsoet Singgung Potensi Besar Tanah Papua yang Belum Digarap Maksimal
- Saksi Ahli Soroti Soal Dugaan Terdakwa Hapus Pesan Singkat
- Pengamat Bicara Soal Peran Jokowi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Simak
- Penjabat Gubernur PPB Mohammad Musa'ad Dinilai Tidak Mengayomi Orang Asli Papua Jadi ASN
- Respons Kejagung soal Kabar Jampidsus Dimata-matai Anggota Densus 88
- Fahri Bachmid Dinilai Tepat Pimpin PBB dan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran