Nekad Ingin Mendaki Uluru Sebelum Ditutup, Turis Ramai Berkemah Di Pinggir Jalan

Nekad Ingin Mendaki Uluru Sebelum Ditutup, Turis Ramai Berkemah Di Pinggir Jalan
Nekad Ingin Mendaki Uluru Sebelum Ditutup, Turis Ramai Berkemah Di Pinggir Jalan

"[Turis] berpikir mereka melakukan hal yang baik dengan berkemah gratis di sepanjang jalan; apa yang sebenarnya mereka lakukan adalah masuk tanpa izin ke tanah penggembalaan yang dikelola bersama dan dilindungi, dan banyak orang tampaknya tidak memahami itu," Kata Schwer.

"Ada tempat khusus untuk berkemah yang terbuka selama 24 jam di sepanjang jalan itu, mereka bisa berkemah di sana selama 24 jam, tetapi mereka tidak bisa memarkir kendaraan mereka disisi jalan seenaknya."

Schwer mengatakan berkemah ilegal membahayakan lingkungan, karena turis tidak mengakses fasilitas yang sesuai dan malah membuang sampah mereka di tempat-tempat yang tidak pantas.

"Ketika ada jenis arus pelancong yang membawa kendaraan mereka seperti yang kita lihat saat ini, itu memicu masuknya limbah," katanya.

'Adu mulut pemilik lahan dengan pelancong'
Nekad Ingin Mendaki Uluru Sebelum Ditutup, Turis Ramai Berkemah Di Pinggir Jalan Photo: Uluru di Australia tengah. (ABC News: Neda Vanovac)

Jumlah pengunjung di stasiun Curtin Springs dan rumah bandar, yang berlokasi 100 kilometer dari Uluru, juga turut meningkat sebesar 20 persen dibandingkan tahun lalu, menurut pemilik stasiun itu, Lindy Severin.

"Kondisinya sangat sibuk ... mereka ingin anak-anak mereka memiliki kesempatan untuk mendaki Uluru, dan itulah sebabnya mereka ada di sini," katanya.

Dia mengaku telah menyaksikan orang-orang berkemah secara ilegal, meninggalkan sampah, menyalakan api, dan bahkan ia bahkan harus mengevakuasi limbah hitam dari karavan mereka yang tertinggal di properti miliknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News