Nekad Ingin Mendaki Uluru Sebelum Ditutup, Turis Ramai Berkemah Di Pinggir Jalan

"[Turis] berpikir mereka melakukan hal yang baik dengan berkemah gratis di sepanjang jalan; apa yang sebenarnya mereka lakukan adalah masuk tanpa izin ke tanah penggembalaan yang dikelola bersama dan dilindungi, dan banyak orang tampaknya tidak memahami itu," Kata Schwer.
"Ada tempat khusus untuk berkemah yang terbuka selama 24 jam di sepanjang jalan itu, mereka bisa berkemah di sana selama 24 jam, tetapi mereka tidak bisa memarkir kendaraan mereka disisi jalan seenaknya."
Schwer mengatakan berkemah ilegal membahayakan lingkungan, karena turis tidak mengakses fasilitas yang sesuai dan malah membuang sampah mereka di tempat-tempat yang tidak pantas.
"Ketika ada jenis arus pelancong yang membawa kendaraan mereka seperti yang kita lihat saat ini, itu memicu masuknya limbah," katanya.
'Adu mulut pemilik lahan dengan pelancong'

Jumlah pengunjung di stasiun Curtin Springs dan rumah bandar, yang berlokasi 100 kilometer dari Uluru, juga turut meningkat sebesar 20 persen dibandingkan tahun lalu, menurut pemilik stasiun itu, Lindy Severin.
"Kondisinya sangat sibuk ... mereka ingin anak-anak mereka memiliki kesempatan untuk mendaki Uluru, dan itulah sebabnya mereka ada di sini," katanya.
Dia mengaku telah menyaksikan orang-orang berkemah secara ilegal, meninggalkan sampah, menyalakan api, dan bahkan ia bahkan harus mengevakuasi limbah hitam dari karavan mereka yang tertinggal di properti miliknya.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka