Nekat Sembunyikan Sabu-Sabu di Deodoran

Nekat Sembunyikan Sabu-Sabu di Deodoran
Ilustrasi sabu-sabu. Foto: AFP

''Saya cuma ditelepon suruh ambil barang, terus dijual. Udah gitu aja,'' ucapnya kepada Anton.

Hari mengaku mendapatkan upah Rp 1 juta per pengiriman.

Biasanya, dalam satu atau dua minggu ada satu kiriman di lokasi tertentu. Dia menjual barang tersebut dalam ukuran paket hemat.

Yakni, 0,15-0,25 gram. Harganya sekitar Rp 150 ribu-Rp 300 ribu per paket.

Untuk menyamarkan aktivitas ilegal itu, Hari memiliki tiga tempat kos yang tersebar di kawasan Gubeng, Siwalankerto, dan Waru, Sidoarjo.

Saat polisi menggeledah kamar kosnya di kawasan Siwalankerto, petugas mendapatkan 12 klip plastik sabu-sabu seberat 9,02 gram.

Hari selalu menyembunyikan belasan serbuk haram itu di dalam deodoran tipe roll on.

''Lihat ini, setelah roll on-nya dilepas, bagian bawahnya kan kosong, sabu-sabunya ditaruh sini,'' kata Kabaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar.

Pengedar sabu-sabu ini sudah diincar sejak dua minggu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News