Nelayan Cantrang Masih Ragu Turun Melaut

Nelayan Cantrang Masih Ragu Turun Melaut
Para nelayan pengguna cantrang saat melaut. Foto: Radar Pekalongan/JPG

“Senang mendapat informasi bahwa penggunaan cantrang sudah diijinkan kembali oleh bu Susi,” ucapnya.

“Dengan menjadi nelayan cantrang saya dapat menabung uang hasil melautnya lantaran pulang kedaratan setiap dua minggu sekali,” tambahnya.

Andi menuturkan masih menunggu surat ijin untuk kembali berlayar dari pemerintah setempat.

“Masih nunggu surat ijin dari pemerintah atau gubernur, kita nunggu surat ijin berlayar, surat penangkapan ikan dan lainnya,“ terangnya.

Sementara Iwan, 43, nelayan Kursin menilai kurang setuju dengan kembali diijinkannya penggunaan cantrang.

Karena menurutnya akan mengurangi hasil tangkapan dari para nelayan Kursin.

”Saya belum tau menggunakan alat tangkap cantrang kembali diizinkan. Saya kurang setuju penggunaan cantrang ini karena akan merusak ekosistem laut dan berdampak kepada tangkapan ikan bagi nelayan seperti kami,” ujarnya di atas kapalnya.

Jika memang telah diperbolehkan, pemerintah harus memberikan peratutran atau pembagian wilayah tangkapan. ”Kalau bisa jangan di pinggiran, karena itu wilayah kami, jadi harus dikasih pembatas wilayah biar enak,” ucapnya.

Nelayan cantrang di Lempasing, Bandarlampung masih ragu kembali melaut. Mereka masih menunggu ijin dari pemerintah setempat untuk kembali melaut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News