Nelayan Hilang Melaut

Pijay Dilanda Badai

Nelayan Hilang Melaut
Nelayan Hilang Melaut
Menyikapi laporan dari abang korban, pihak Adpel yang diwakili oleh Jumsari langsung mengelar rapat darurat dengan pihak-pihak terkait, yang dihadiri oleh Wakil Walikota Sabang, Islamuddin, perwakilan TNI AL, Kepolisian, Perwakilan SAR Sabang, relawan Rapi dan para nelayan. Dalam rapat koordinasi tersebut, pihak terkait tidak dapat melakukan pencaharian pada esok hari. Mengingat kondisi cuaca sedang buruk dengan perkiraan gelombang setinggi 2-3 meter.

"Perkiraan BMKG, ketinggian 2-3 meter dan faktor malam mempengaruhi jarak pandang pencaharian. Jadi kita malam ini sudah melakukan aksi dan kita menanggapi laporan dari abang korban," kata Jumsari.

Badai yang tak mau bersahabat membuat ratusan nelayan Pidie Jaya (Pijay) mendaratkan jaringnya.  "Empat hari terakhir ini, kami tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan badai masih melanda wilayah laut Pidie. Kami takut berangkat ke laut nanti disapu gelombang besar,” kata Sulaiman (42), nelayan Jangka Buya.

Meski ada beberapa nelayan yang nekat berangkat ke laut paling tinggi mencari ikan sekitar 3 mil dari pantai. Sebab, pada jarak ini gelombang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, para nelayan masih bisa menebar alat tangkap di laut. Namun, hasil tangkap sedikit karena ikan yang banyak berada di laut lepas.

SABANG–BMKG tak henti-hentinya mengeluarkan peringatan kepada nelayan agar menghentikan aktivitas melaut sementara waktu. Namun hal itu tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News