Nembak Oke, Ngajari Nembak Mau
Libatkan Anak sebelum Promosi
Senin, 25 Oktober 2010 – 16:26 WIB
Menurut Sri, mengelola rumah tangga sembari jadi jenderal susah-susah gampang. Yang penting, papar dia, selalu melibatkan keluarga sebelum mengambil keputusan. Terutama, kedua anaknya.
Ketika dipilih menjadi segelintir orang yang harus menjalani pendidikan di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Bandung pada 1995-1996, Sri membicarakannya dengan dua buah hatinya, Ratih dan Arif. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dirinya hanya ada di rumah saat akhir pekan. Sri sangat khawatir saat itu. Sebab, Ratih masih berusia sepuluh tahun, sedangkan Arif baru berumur enam tahun waktu itu. "Itu saat-saat terberat menjadi ibu dan mengabdi kepada negara. Tapi syukur, anak-anak bisa mengerti," ucap dia.
Begitu pula ketika jadi komandan Pusdik Kowad di Bandung. Itu lebih berat lagi. Sebab, dia harus berada di Bandung mulai Senin hingga Jumat. Kalau tugas di Seskoad hanya setahun, di Kowad harus dijalani empat tahun.
Namun, karena anak-anaknya sudah lumayan dewasa, Sri tak terlalu mengkhawatirkan mereka. Malah, ketika hendak meminta persetujuan jagoan ciliknya, dia ditantang balik. "Nggak apa-apa kok, Bu. Yang penting, Sabtu dan Minggu ibu di rumah, kan" Adik sudah biasa, kok," ujarnya, menirukan ucapan anak ragilnya, Arif. (aga/c11/iro)
PERWIRA pria yang berpangkat jenderal mungkin biasa. Jumlahnya sudah berjibun di korps militer maupun kepolisian. Tapi, wanita berpangkat jenderal,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor