Neneng Mati, Plt Wako Medan Ikut Berduka

Neneng Mati, Plt Wako Medan Ikut Berduka
Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi melihat gajah bernama Neneng, yang mati di Kebun Binatang Medan, Sabtu (25/1). Foto: Istimewa for JPNN.com

Akhyar menyebutkan, Neneng mengalami sakit sejak Selasa (21/1) pagi, diawali tidak mau makan, hingga Rabu (22/1) dipantau oleh drh Sucitrawan.

Akhirnya, pada hari Rabu mulai diambil tindakan dengan memberikan infus larusan glukosa dan Ringer lactat.

"Tindakan yang dilakukan ini sebagai observasi awal dari tim medis hewan di Medan Zoo, dan akhirnya setelah menghabis 57 botol infus, sekira pukul 10.30 pada Sabtu (25/1/2020), Nenang mati," sebutnya didampingi drh Sucitrawan dan Dirut PD Pasar Putrama Al Khairi di kawasan Medan Zoo.

Dijelaskan drh Sucitrawa, n, dugaan sementara matinya gajah dikarenakan usianya sudah tua, biasanya usia gajah mencapai 60 tahun.

Tapi, untuk mengetahui lebih pasti penyebab kematian, tim medis bersama BKSDA sedang melakukan outopsi, kemudian membawa hasil aoutopsi untuk dicek di laboratorium.

Sucitrawan menerangkan riwayat Neneng. Gajah betina ini ada di kebun binatang sudah cukup lama, lebih dari 20 tahun. Selanjutnya, saat pindah dari kebun binatang di Jalan Brigjen Katamso ke Simalingkar B ini, gajah ini masih terus sehat.

"Saya mulai melihat dan memantau perkembangannya sejak tahun 2008. Sejak itulah saya tak pernah melihat Nunung sakit parah, hanya diare biasa. Hari ini dia sudah mati, dan tim kami sedang mencari tahu penyebab kematiannya," ujarnya.

Untuk penanaman bangkai gajah Neneng akan ditanam dengan memakai alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.

Plt Wako Medan Akhyar Nasution dan jajarannya ikut berduka atas matinya gajah betina berumur sekitar 55 tahun, yang bernama Neneng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News