New Normal, Ribuan Pasukan TNI/Polri Dikerahkan, Pengamat: Keniscayaan

New Normal, Ribuan Pasukan TNI/Polri Dikerahkan, Pengamat: Keniscayaan
Jokowi, Kapolri dan Panglima TNI di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Agus Suparto/Pool

jpnn.com, JAKARTA - Pelibatan TNI dan Polri dalam penerapan kehidupan normal baru (new normal), merupakan keniscayaan, demi mendisiplinkan masyarakat dalam upaya menanggulangi wabah corona baru (COVID-19).

"Kita hendaknya tidak mendikotomikan perlu tidaknya peran TNI/Polri dalam penerapan normal baru. Ketertiban masyarakat adalah kunci keberhasilan penanganan COVID-19," kata Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati di Jakarta, Rabu (27/5).

Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario normal baru dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional.

Sebanyak 340 ribu pasukan TNI/Polri dikerahkan untuk mengawasi 1.800 titik pendisiplinan protokol kesehatan.

"Hal ini tentu sangat dibutuhkan dalam mengawal prosedur tatanan hidup normal baru yang akan diterapkan dalam masyarakat," tuturnya.

Menurut dia, masyarakat masih banyak yang tidak paham protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan, bahkan ada juga yang sudah paham tapi malas dan tidak disiplin melaksanakannya.

"Hal inilah menjadi sebuah keniscayaan TNI dan Polri dilibatkan untuk menjaga ketertiban umum dan kedisiplinan mandiri anggota masyarakat," ujar wanita yang biasa disapa Nuning ini.

Keterlibatan TNI/Polri, lanjut dia, tentu saja diharapkan juga mengikuti tiga aspek yang dinilai pada indikator kesehatan masyarakat dari Gugus Tugas COVID-19, yakni gambaran epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Pemerintah mengerahkan sebanyak 340 ribu pasukan TNI/Polri, dalam penerapan kehidupan new normal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News