Ngeri, COVID-19 di Jawa Timur Lebih Mematikan Ketimbang Luar Negeri

Ngeri, COVID-19 di Jawa Timur Lebih Mematikan Ketimbang Luar Negeri
Ilustrasi petugas melakukan tes swab COVID-19. Foto: Ricardo

jpnn.com, SURABAYA - Perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Timur masih mengerikan. Persentase kematian pasien positif di Jatim lebih tinggi dibanding rata-rata di luar negeri.

Ketua Tim Pelacakan Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Jatim, dr. Kohar Hari Santoso meminta semua pihak serius menyikapi data tersebut.

"Persentase kematian pasien COVID-19 yang meninggal dunia di luar negeri itu, antara tiga hingga lima persen dari total jumlah pasien positif," ujar Kohar saat menjadi narasumber dalam acara sosialisasi pencegahan COVID-19 di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Jumat.

Sementara di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, persentase angka kematian pasien yang positif terpapar COVID-19 antara 15 hingga 40 persen lebih.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab, di samping pasien yang terpapar memiliki jenis penyakit lain, atau penyakit bawaan, sehingga berpotensi menurunkan daya tahan tubuh.

Jika daya tahan tubuh menurun, maka virus yang ada dalam tubuh orang yang terpapar corona akan lebih cepat bekerja.

"Kabupaten Pamekasan ini termasuk kabupaten dengan persentase angka kematian pasien positif yang tinggi," katanya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim, persentase kematian pasien terpapar COVID-19 sebesar 15,58 persen.

Dokter Kohar meminta semua pihak serius menyikapi data terkait perkembangan COVID-19 di Jawa Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News