Ngeri, COVID-19 di Jawa Timur Lebih Mematikan Ketimbang Luar Negeri

Ngeri, COVID-19 di Jawa Timur Lebih Mematikan Ketimbang Luar Negeri
Ilustrasi petugas melakukan tes swab COVID-19. Foto: Ricardo

Pasien terbanyak yang meninggal dunia berusia lanjut, yakni antara umur 60 hingga 69 tahun.

Selain tingginya angka kematian pasien positif COVID-19, angka kematian pasien dalam pengawasan (PDP) juga sangat tinggi dan tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Tiga kabupaten/kota terbanyak persentase angka kematian pasien dalam pengawasan adalah Kabupaten Bangkalan, lalu Kabupaten Sumenep dan yang ketiga adalah Kota Mojokerto.

Persentase angka kematian PDP di Bangkalan 48 persen, Sumenep 43 persen dan Kota Mojokerto 39 persen.

"Yang paling sedikit sesuai dengan data tim adalah Kabupaten Bondowoso, Kota Surabaya dan Kabupaten Sampang. Ini untuk PDP, ya, bukan yang positif corona," ujar Hari.

Selanjutnya Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang ini meminta agar masyarakat lebih hati-hati dalam berupaya melakukan pencegahan.

"Pencegahan ini bisa dilakukan secara primer, sekunder dan tersier," kata Hari.

Yang dimaksud dengan pencegahan primer adalah upaya pencegahan yang harus dilakukan agar tidak tertular virus corona, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dokter Kohar meminta semua pihak serius menyikapi data terkait perkembangan COVID-19 di Jawa Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News