Nggak Semua Bule Kami Sikat

Nggak Semua Bule Kami Sikat
Turis Wanita nampak begitu akrab dengan para pemuda Bali. Dari suasana inilah kemudian timbul transaksi sex. Foto : Radar Bali

Soal tempat, anak pantai berada di hampir setiap sudut bibir pantai. Biasanya, anak pantai bergerombol di ujung pantai yang dekat dengan persewaan papan selancar. Duduk menghadap laut dengan mengenakan kacamata hitam model terbaru sudah menjadi gaya khas mereka. Bukan itu saja, banyak juga anak pantai yang membaur dan akrab bersenda gurau dengan para turis di bibir pantai. Menenggak bir dan arak Bali sambil bernyanyi menanti sunset juga menjadi keseharian orang-orang yang mahir berbahasa asing itu.

Di film dokumenter Cowboys in Paradise garapan sutradara Singapura Amit Virmani yang dikecam banyak pihak itu, anak pantai disebut cowboy. Mereka juga dianggap punya kegiatan lain sebagai pemuas nafsu seks (gigolo).

"Sebenarnya, ada sejak dulu anak pantai dianggap gigolo," terang Piping. Tapi, pria beristri warga negara Jerman itu menolak tegas kalau anak pantai dicap sebagai gigolo. "Meskipun menemani para turis, mereka tidak dibayar untuk ngeseks," tegasnya.

Jawa Pos dan Radar Bali (Jawa Pos Group) menemui tujuh anak pantai di lokasi yang berbeda. Mereka semua tidak memungkiri bahwa kehidupan mereka memang tidak jauh dari perilaku seksual dengan para turis asing.

Film dokumenter Cowboys in Paradise yang menceritakan para gigolo di Bali pernah menghebohkan masyarakat. Film itu dianggap mencemarkan nama Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News