Ngojek Setahun Rp 7 Juta, Kini Rp 27 Juta Per Bulan

Ngojek Setahun Rp 7 Juta, Kini Rp 27 Juta Per Bulan
Nadra Musa dan sirup produksinya. Foto: Malut Post/JPG

”Langkah selanjutnya adalah beli mesin parut pala dan peralatan lain untuk membuat sirup,” kisah ayah dari lima anak tersebut.

Pembuatan sirup pala awalnya memerlukan kerja ekstra keras. Memarut lalu memeras buah pala untuk mengambil sarinya bukanlah pekerjaan mudah. Proses ini membutuhkan waktu dan biaya produksi yang tinggi.

”Biaya listrik untuk peralatannya saja sangat tinggi sehingga saya harus berinovasi untuk menekan biaya produksi,” kata Nadra.

Ia pun mencari cara lain, yakni merebus pala dan diambil sarinya. Sari inilah yang kemudian dibuat menjadi sirup pala. Produksi sirup pala dilakukan berdasarkan pesanan. Harga per botolnya Rp 9 ribu. 

”Langkah awal untuk promosi, saya kasih gratis sirup kepada siapapun dalam tiap event. Supaya masyarakat bisa tahu bagaimana rasa sirup pala,” lanjutnya.

Seiring berjalannya waktu, omzet per bulan dari bisnis sirup pala ini jadi amat menggiurkan. Tiap bulan, Nadra bisa memperoleh untung hingga Rp 27 Juta. 

Ia menyebut untung besar diperoleh karena strategi pemasaran yang bagus. ”Meski masih home industry, kualitas harus dijaga dan pemasaran produk harus dilakukan secara profesional,” ungkapnya.

Pada momen Gerhana Matahari Total (GMT) lalu, sirup pala Santosa menjadi welcome drink di semua hotel dan penginapan di Ternate. Semua event yang dilangsungkan selama GMT juga menggunakan sirup milik Nadra sebagai minuman selamat datang. Keuntungan puluhan juta pun diraup dalam sekejap. 

NADRA Musa sungguh luarbiasa. Modal Rp 7 juta rupiah hasil menarik ojek disulapnya menjadi bisnis beromzet puluhan juta rupiah. Sirup pala buatannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News