Ngojek Setahun Rp 7 Juta, Kini Rp 27 Juta Per Bulan

Ngojek Setahun Rp 7 Juta, Kini Rp 27 Juta Per Bulan
Nadra Musa dan sirup produksinya. Foto: Malut Post/JPG

jpnn.com - NADRA Musa sungguh luarbiasa. Modal Rp 7 juta rupiah hasil menarik ojek disulapnya menjadi bisnis beromzet puluhan juta rupiah. Sirup pala buatannya pun laris manis sebagai welcome drink di ajang-ajang besar.

Badrun Ahmad, Ternate

Rasanya nikmat, dengan cita rasa pala yang khas. Efeknya terasa menyegarkan di tenggorokan. Sekali menenggak sirup pala bermerk Santosa tersebut, ada keinginan untuk terus menyeruputnya, menikmati rasa asam manis yang bercampur jadi satu. 

Nadra Musa, sang pembuat sirup menyatakan, sirup pala menjadi pilihannya setelah usaha pembuatan sabun miliknya kandas. 

”Dua tahun membuat sabun mandi untuk hotel, yakni sejak 2004. Sebelumnya saya adalah karyawan perusahaan plywood PT Barito Sidangoli. Berhenti tahun 2004,” tuturnya saat ditemui Malut Post (Jawa Pos Group) di kediamannya di Kelurahan Tobololo Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, akhir pekan lalu.

Nadra tak langsung bisa memulai usaha sirup palanya usai kebangkrutan bisnis sabun. Ia perlu mengumpulkan modal. Untuk bertahan hidup, suami Popon Supriati ini memutuskan menjadi tukang ojek. 

Dari hasil menarik ojek selama setahun, terkumpul modal sebesar Rp 7 juta. ”Awalnya juga belum kepikiran bikin sirup pala. Masih nyari-nyari ide dulu. Jangan sampai biaya produksi usaha lebih besar ketimbang laba yang masuk seperti bisnis sabun itu,” ucapnya.

Modal sudah ada. Lantas tercetus dalam benaknya membuat minuman khas daerah Maluku Utara (Malut). Tentunya menggunakan bahan baku yang mudah didapat di Malut. Pala menjadi pilihannya. Maka pada 2007, Nadra memulai usaha pembuatan sirup palanya. 

NADRA Musa sungguh luarbiasa. Modal Rp 7 juta rupiah hasil menarik ojek disulapnya menjadi bisnis beromzet puluhan juta rupiah. Sirup pala buatannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News