Ni Nyoman Suandari, dari Desa Melanglang Buana dengan Rasa

Pernah Jadi Private Chef Raja Yordania, Getol Kenalkan Menu Nusantara ke Lidah Mancanegara

Ni Nyoman Suandari, dari Desa Melanglang Buana dengan Rasa
Chef Ni Nyoman Siti Suandari di Hotel Sofitel Macau de Ponte 16. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN

Ada alasan lain yang membuatnya betah di Macau. “Paling tidak lebih dekat kalau mau pulang. Anak saya yang kecil cowok masih SMA di Denpasar, sedangkan yang sulung ikut saya di sini,” katanya.

Putri Nyoman yang sulung, Claudia Murti Andari, adalah dokter hewan lulusan Universitas Udayana. Sempat bekerja di pet shop di Macau, tetapi Claudia mengalami kendala bahasa.

Kini, Claudia bekerja juga di Sofitel Macau sembari kursus Bahasa Mandarin di akhir pekan.

Meski sudah melanglang buana, Nyoman yang segera memasuki usia 50 belum punya rencana pensiun. Dia tetap ingin menjadi chef sembari mengenalkan masakan nusantara ke lidah mancanegara.

Menurutnya, untuk rendang dan nasi goreng memang sudah cukup mendunia. Namun, Nyoman juga ingin memopulerkan masakan lainnya.

“Saya cantumkan masakan khas Indonesia ke dalam daftar menu. Sop buntut itu banyak banget yang suka. Nasi goreng dan soto ayam juga banyak penyukanya. Kalau rendang memang sudah diakui,” katanya.

Walakin, bagi lidah Chef Nyoman, yang terenak tetap masakan ibu. “Saya memang dekat dengan ibu,” tutur perempuan yang saat menjadi pegawai pernah mengikuti US Meat Training dan kerap menyabet predikat employee of the month itu.

Selain itu, Nyoman juga punya pesan untuk anak-anak muda yang ingin menjadi chef andal di level global. Menurutnya, sumber daya manusia Indonesia tak kalah dibandingkan Eropa ataupun Amerika Serikat (AS).

Ni Nyoman Sisi Suandari adalah chef asal Bali yang beragama Hindu. Dia pernah terpilih menjadi private chef bagi keluarga Raja Abdullah II di Yordania.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News