Nico dan Ibul

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Nico dan Ibul
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)

Nico Afinta dan Ibul termasuk dalam jajaran otoritas itu. 

Berbeda dengan keenam tersangka yang harus bertanggung jawab secara teknis, Nico dan Ibul bertanggung jawab atas kepemimpinan dan bertanggung jawab secara moral.

Ketika tragedi itu pecah, polisi menjadi sorotan tajam karena penggunaan gas air mata yang menyebabkan ribuan penonton semburat menyerbu pintu keluar sampai berdesak-desakan dan saling injak. 

Nico Afinta dengan jelas mengatakan bahwa penggunaan gas air mata itu sudah sesuai dengan prosedur tetap penanganan kerusuhan oleh polisi.

Nico kukuh dengan pendapatnya itu. 

Tampaknya dia tidak tahu bahwa penggunaan gas air mata di dalam stadion dilarang oleh regulasi FIFA. 

Baru beberapa hari kemudian Nico Afinta menyadari kekeliruannya dan kemudian meminta maaf. 

Dia tidak secara spesifik menyebut mengenai penggunaan gas air mata. 

Nico Afinta dan Iwan Bule alias Ibul disorot oleh publik maupun netizen, karena dianggap bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News