Nihi Sumba Dunia

Nihi Sumba Dunia
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Tidak berhenti-berhenti saya berpikir: apa ya yang membuat vila Nihi Sumba di Nihi Watu ini hebat? Terpilih sebagai hotel terbaik dunia? Tahun 2016 dan 2017?

Setelah satu malam di vila itu saya ambil kesimpulan. Atas penilaian saya sendiri. Apalagi setelah dua kali turun ke pantainya: ketika senja tiba dan ketika fajar menyingsing. Juga setelah makan malam dan makan pagi di resto alaminya.

Inti penilaian saya: hotel ini memiliki bukit, memiliki hutan dan memiliki pantai sekaligus. Tiga-tiganya dalam satu kesatuan.

Bukit biasanya jauh dari pantai.  Bukit yang dekat laut biasanya menghasilkan cliff. Tebing. Tidak punya pantai. Seperti di Uluwatu, Bali, itu. Atau di sepanjang Tapak Tuan, Sumut.

Pantai biasanya tidak punya tebing. Seperti Pantai Kuta. Atau Pantai Sanur. Atau Pantai Copacabana dan Ipanema di Rio de Jaenero.

Atau pantai di Hawaii. Atau pantai di Sanya, Hainan. Atau Atlantic City Virginia, AS. Atau Nantes, di Prancis. Jangan masukkan  Pantai Indah Kapuk di Jakarta.

Nihi Sumba, di Sumba Barat Daya itu, tiga-tiganya bisa dipadu. Bukitnya di bibir pantai. Pantainya di pangkuan bukit. Di dekat paha bukit itu lebat hutannya.

Saya dapat kamar. Entah bagaimana. Satu-satunya vila yang bisa. Yang taripnya Rp 25 juta itu. Itu pun hanya satu malam. Pagi-pagi harus pergi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News