Nilai Rocky

Oleh: Dahlan Iskan

Nilai Rocky
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kesimpulannya: Luhut tidak berhasil "membina" Gus Dur. Ketua Umum PBNU itu sendiri tahu kalau lagi "dibina". Maka Gus Dur justru "membina" Luhut.

Begitulah kalau orang pinter membina orang pinter. Jatuhnya menjadi saling membina.

Anda juga sudah tahu: Gus Dur sangat dekat dengan Jenderal Benny Moerdani, panglima ABRI saat itu. Mungkin perkara bina-membina ini pula yang membuat Luhut tidak pernah menjabat KSAD.

Menjabat pangdam pun tidak pernah. Danrem Madiun itulah jabatan tertinggi sebagai komandan teritorial.

Hendropriyono memanggil Luhut dengan panggilan Gajah. Itu karena badannya besar dan tinggi. Ukuran tubuhnya sangat menonjol dibanding taruna (mahasiswa) Akabri lainnya. Panggilan "gajah" itu meluas. Siapa pun memanggil Luhut "gajah".

Luhut awalnya masuk SMAN 1 Pekanbaru, Riau. Ayahnya memang pegawai perusahaan minyak Caltex. Luhut pernah juara renang di Riau. Ia pernah dikirim ke PON.

Saat SMA itu Luhut nakal. Maka orang tuanya memindahkan Luhut ke Bandung. Masuk asrama SMAK 1 Penabur.

Ketika di militer Luhut sering menyelesaikan pekerjaan melebihi yang ditugaskan. Misalnya ketika diminta mengurus latihan terjun di Amerika. Agar beberapa tentara kita bisa berlatih di sana.

Di bidang militer, Rocky Gerung menyebut nilai Luhut Binsar Pandjaitan 11 (skala 1 sampai 10). Di pemerintahan nilainya 10. Namun, di bisnis...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News