Nomor Ponselnya Dicatut di Aksi Geruduk Istana, Pengurus PB PMII Ini Melapor ke Bareskrim Polri

Nomor Ponselnya Dicatut di Aksi Geruduk Istana, Pengurus PB PMII Ini Melapor ke Bareskrim Polri
Anggota PB PMII Adlin Pandjaitan dkk saat melapor ke Bareskrim Polri, Rabu (31/1). Foto: PB PMII

jpnn.com - Anggota Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Adlin Pandjaitan mengadukan pencatutan nomor ponselnya terkait aksi Geruduk Istana yang beredar di media sial.

Menurut Adlin, nomor telepon seluler (ponsel) miliknya dijadikan narahubung dalam pamflet Aksi Geruduk Istana yang viral di medsos.

Dia pun meminta atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan melaporkan pencatutan nomor ponselnya itu ke Bareskrim Mabes Polri, Rabu (31/2).

"Saya Adlin Panjaitan mengaku dirugikan terkait gerakan tersebut dan saya pastikan gerakan itu hoaks,” kata Adlin setelah membuat laporan di Bareskrim Polri, dikutip dari keterangan tertulisnya.

Adlin menyebut pencatutan nomor teleponnya sebagai narahabung di pamflet digital telah membuat aplikasi WhatsApp di ponselnya tidak bisa digunakan saat ini.

"Di flyer tersebut tercantum kontak pribadi saya mengatasnamakan Aan dan sampai hari ini saya tidak bisa mengakses WhatsApp saya terhitung dari tanggal 29 Januari 2024," tuturnya.

Oleh karena itu, Adlin meminta Bareskrim mengusut tuntas pembuat pamflet digital yang disebutnya berisikan informasi hoaks tersebut.

Adlin menyebut PB PMII pun telah dirugikan dengan pencatutan data tersebut.

Pengurus PB PMII Adlin Pandjaitan mengadukan pencatutan nomor ponselnya di pamflet Aksi Geruduk Istana ke Bareskrim Polri. Dia minta atensi Kapolri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News