Nongsa Jadi Jalur Penyelundup

Nongsa Jadi Jalur Penyelundup
Nongsa Jadi Jalur Penyelundup
BATAM  - Wilayah Nongsa menjadi jalur penyelundupan barang-barang ilegal belakangan ini. Itu terbukti dengan tertangkapnya kapal KM Sherly yang bermuatan ballpress dan keramik di perairan Nongsa oleh Tim Polair Mabes Polri Mabes belum lama ini.  Menyusul kemudian, Jumat (13/6) dini hari, Pangkalan TNI-AL (Lanal) Batam menangkap KM Bintang Sprite yang bermuatan ballpress dan keramik.

KM Bintang Sprite yang bertonase 32 GT itu ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di perairan selat Dempo. Tepatnya pada posisi 00 derajat 33' 25,7" U - 104 derajat 17' 57,6" T. Sebelum tertangkap, kapal itu melakukan pelayaran dari pelabuhan tradisioanal Telaga Punggur, Nongsa, dan hendak menuju Jambi.

Dari kapal kayu tersebut Lanal Batam mengamankan kurang lebih seratus karung pakaian bekas (ballpress) dari Singapura, dan barang-barang pecah belah berupa keramik buatan China. Di antaranya adalah tempat saji, piring, cangkir, vas bunga, dan panci. Nilai barang tersebut belum diketahui karena masih dalam perhitungan.

”Nilai barang belum kita tahu karena masih dalam kardus. Belum dihitung,” ujar Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (E)  Muhammad Faizal kepada wartawan, kemarin.

Selain, mengamankan kapal dan muatannya sebagai barang bukti, Lanal juga mengamankan pemilik kapal Agus Riyanto (30), nakhoda kapal Ambok Mai (51), dan tujuh anak buah kapal (ABK). Ketujuh ABK tersebut adalah M Yunus M (51), Rodi Arianto (21), Suhardi (31), Sulaiman (29), Ambia Rahman (22), Adi Wibowo (26), dan Adenneng (43).

Menurut Faizal, KM Bintang Sprite beserta muatannya diamankan karena tidak dilengkapi dokumen yang sah dan jumlah barang tidak sesuai manifest serta penunjukan barang impor (PIB). ‘’Dalam manifest hanya disebutkan barang-barang kecil, ternyata ada keramik. Kemudian ballpres dari Singapura tanpa manifest,” jelasnya.

Sementara penangkapan KM Bintang Sprite, beber Faizal, bermula dari informasi masyarakat di Pulau Abang yang melihat adanya kapal yang melintas di Perairan selat Dempo tanpa menyalakan lampu navigasi. ”Kita selalu kerja sama dengan masyarakat untuk melaporkan kapal yang mencurigakan,” katanya.

Pos TNI AL Pulau Abang yang mendapat informasi itu lalu mencari dan mengejar kapal mencurigakan itu. Sekitar pukul 03.030 WIB, TNI-AL menemukan kapal yang dari kejauhan hanya terlihat bermuatan drum-drum kosong. Pasalnya dibagian atas kapal dipenuhi drum kosong. Sementara setelah diperiksa, dibawahnya ternyata ballpress dan barang pecah belah.

BATAM  - Wilayah Nongsa menjadi jalur penyelundupan barang-barang ilegal belakangan ini. Itu terbukti dengan tertangkapnya kapal KM Sherly yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News